Ambon
(ANTARA) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan bahwa
kemiskinan bukan halangan bagi siapa saja untuk meraih cita-cita.
Hal itu disampaikan Menteri Sosial saat mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Melati Al Khairat Ambon, Jumat. Pada kunjungan tersebut, Menteri Sosial juga menyerahkan bantuan sebesar Rp80 juta masing-masing untuk Panti Asuhan Yayasan Melati Al Khairat Ambon dan Yayasan Ittaqollah.
"Kemiskinan tidak menghalangi orang untuk mencapai cita-citanya. Silahkan bercita-cita tinggi tapi yang penting bagaimana menjadi orang yang saleh," kata Menteri Sosial.
Menteri dalam dialog dengan anak-anak panti asuhan menanyakan cita-cita mereka. Salah satunya Sulaiman, siswa kelas 6 SD anak korban konflik Ambon bercita-cita menjadi polisi.
"Ingin jadi polisi supaya Ambon aman," kata Sulaiman.
Sementara Yuli, anak panti asuhan lainnya juga bercita-cita menjadi dokter.
"Kalau jadi dokter, jika orang miskin berobat bayar apa tidak," tanya Menteri pada Yuli yang menyatakan tidak akan memungut bayaran pada orang miskin.
Menteri mengingatkan agar anak-anak rajin belajar agar cita-cita mereka tercapai dan tidak putus asa dengan keadaan.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri berada di Provinsi Maluku dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari sejak Kamis (14/6) dan menyerahkan bantuan sosial untuk daerah tersebut.(rr)
Berita Lainnya
- Bikers Lampung Bakti Sosial di Panti Asuhan Nurul Islam
- Mendikbud Minta Sekolah Kreatif Cegah Konvoi Kelulusan
- Obama: Afghanistan Tidak Akan Sendirian
- Assad Bantah Terlibat Pembantaian Houla
- Pembatasan Kepemilikan Terkait Kesehatan Bank
- Gedung Rp 28 Miliar Tidak Layak Digunakan
- Angka Pengenal Impor Tak Bebani Pengusaha
Pilihan Redaksi
- Selamat untuk Rosminar, Penerima Hadiah Gebyar Tahapan BCA 2012!
- Resor Bawah Tanah yang Fantastis di Cina
- Mobil Dua Roda yang Bisa Jaga Keseimbangan
- Paus Punggung Bungkuk Terdampar di Pinggir Pantai British Columbia
- Menikmati Makan Malam bersama Farah Quinn
- Cina Temukan Patung Serdadu dari Tanah Liat
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

-
Niey Mangkuto •
TAPI ORANG KAYAK LOE ASSEGAF YG MENGHALANGI ORANG MERAIH CITA2NYA.....
ANAK2 ITU BERHAK MENERIMA BANTUAN BERKALI LIPAT DARI YG LOE KASIH....
LOE TAU ITU!!!!!!! -
-
Supri •
YANG MENGHALANGI CITA-CITA ADALAH ORANG ORANG BERMENTAL WANI PIRO YANG BERADA DI SEPANJANG JALAN MENUJU CITA-CITA YANG MENGUASAI SENDI-SENDI KEHIDUPAN DI NEGERI INI
-
-
Dewa
sepertinya banyak pejabat pemerintah beropini yg aneh2 akhir2 ini...kira2 tujuannya apa ya ????!!!!
-
-
Terpopuler
ADVERTISEMENT |
Pilihan
POLL
Setujukah
Anda pada hasil survei lembaga Center of Strategic and International
Studies dan pernyataan Anies Baswedan bahwa pemerintah cenderung
membiarkan masyarakat yang tidak toleran?
- Setuju, perilaku tidak toleran di masyarakat makin meluas dari sebelumnya. (2266)
- 76%
- Tidak setuju, Pemerintah sudah melindungi kebebasan beragama. (586)
- 20%
- Ragu-ragu. (125)
- 4%
Jajak pendapat ini telah berakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar